Ini merupakan langkah strategis dalam mendorong kemandirian pangan Indonesia, terutama menghadapi krisis pangan global. Saat ini pembatasan ekspor menyebabkan sulitnya impor bahan pangan pokok seperti beras dan gandum, yang sebelumnya mudah didapatkan dari 22 negara. Indonesia masih mengimpor beberapa komponen pupuk, termasuk amonium nitrat, yang merupakan bahan baku kunci. Namun, dengan pembangunan pabrik PT Kaltim Amonium Nitrat,Bapak Presiden harap impor amonium nitrat yang semula mencapai 21 persen bisa dikurangi hingga 8 persen. Dengan demikian Indonesia dapat sepenuhnya mengendalikan kebutuhan domestik dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Bpak Joko Widodo tekankan juga, tidak hanya urusan amonium nitrat, tetapi produk-produk kebutuhan yang masih impor harusnya semua bisa diproduksi di dalam negeri karena kita memiliki kekuatan untuk itu.
(Trisno.mgrb)
Foto:Biro Sekretariat Presiden