Kuningan,Patrolisidak.com,
warga Desa Padamenak membuat surat pernyataan penolakan pembangunan pabrik pembuatan tahu,karena Dikhawtirkan akan mengganggu dan mencemari lingkungan sekitar.
Endang , warga yang tinggal di dekat lokasi yang sedang dibangun pabrik tahu sangat merasa keberatan, Seperti warga lainnya, Endang pun menolak dibangunnya pabrik tahu tersebut . Penolakannya itu bukan tanpa alasan. Ia dan warga lainnya menkhawatirkan akan terjadi pencemaran lingkungan akibat proses produksi, begitupun suara bising mesin pengolah yang akan sangat mengganggu warga disekirar pabrik, nantinya.
Endang mencontohkan beberapa pabrik tahu yang sudah beroperasi , " Kebanyakan mereka mengabaikan dampak limbah produksi. " Biasanya akan timbul bau yang menyengat. Dan apabila ada pabrik tahu yang langsung membuang limbah ke sungai, maka kwalitas air sungai akan tercemar. Selain bau , biasanya akan berakibat gatal gatal kalau tekena kulit, Jelas Endang.
Begitupun Udin warga yang dulunya pernah bekerja dipabrik tahu menambahkan , Setahua saya kalau pabrik tahu yang mengabaikan limbah, akan berdampak pada pencemaran lingkungan , dan kalau mesin penggiling dioperasikan akan menimbulkan suara yang bising, apalagi pada malam hari, jelasnya.
Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, warga yang tinggal dan pemilik lahan yang ada disekitar lokasi pembangunan pabrik tahu berinisiatif melakukan musyawarah di salah satu tumah warga pada kamis malam 22/03/2024 . Hasilnya dibuat kesepakatan tertulis dan bertanda tangan penolakan warga pada pembangunan pabrik tahu.
Bahkan sebagian warga ada yang penasaran pada rencana pembangunan bangunan tersebut dan mencari tahu ke lokasi bangunan, sayangnya warga tidak melihat papan PBG ( dulu IMB) peruntukan bangunan yang bersangkutan. " Biasanya kalau kita mau membangun gedung atau rumah harus memperoleh izin bangun dulu, dan ada papan peruntukan bangunan yang dipasang dilokasi pekerjaan, kok ini ga ada," ujar warga lagi. karena dari awal rencana pembuatan pabrik tersebut warga Desa Padamenak tidak ada yang memberitahu.
Keluhan lain warga yaitu dibangunnya sumur bor, yang dikhawatirkan akan berdampak pada kondisi sumur gali warga disekitar. " Sekarang pun sudah ada dua sumur warga yang terganggu debit airnya sehingga harus menambah pipa karena airnya surut" ujar salah seorang warga( Kadil/Anggi)