Kuningan -(P S N)Patrolisidaknews.com Pemberlakuan uji coba perubahan jalur transportasi di Jalan Siliwangi, Kuningan.
Penutupan ruas jalan utama di kawasan Pertokoan Siliwangi Kabupaten Kuningan, yang sebelumnya dilakukan upaya penataan pedagang kaki lima (PKL) dan parkir menuai polemik di kalangan masyarakat di Wilayah Kuningan.
Terlepas dengan kebijakan sepihak dalam penataan ruas jalan perkotaan. Perubahan jalur transportasi perkotaan Kuningan sangat merugikan banyak kalangan, terutama mereka sebagai pelaku usaha di sepanjang pertokoan Siliwangi tersebut, kata Praktisi Hukum Kuningan, Hj Elit Nurulitasari.
Menurut Elit Nurlitasari, dalam mengeluarkan kebijakan sangat ideal harus melalui kajian secara menyeluruh dan melibatkan semua golongan. Pasalnya, selama hampir sepekan penutupan akibat perubahan jalur perkotaan tersebut muncul berbagai polemik di Masyarakat Kuningan.
Kejadian itu menimbulkan polemik hingga merugikan para pengusaha dan pelaku usaha lainnya. Bayangkan, ketika pemilik toko melakukan bongkar muatan barang dagang itu jauh dengan Kendaraan yang digunakan, belum soal keluhan driver ojol dan pelaku usaha lainnya, katanya.
Adanya kebijakan demikian, Elit berharap pemerintah melakukan tinjau ulang hingga pencabutan permanen. Pasalnya, bicara kemacetan itu sebenarnya bukan di kawasan pertokoan Siliwangi sekitar Citamba. Apapun alasan pemerintah, kami minta segera meninjau dan mencabut kebijakan perubahan jalur transportasi perkotaan.
Sebab, bicara macet atau kekumuhan bukan terjadi di kawasan tersebut, melainkan kemacetan terjadi di ruas jalan sebelum pertokoan Siliwangi, katanya. Suasana pertokoan di Jalan Siliwangi Kuningan saat pemberlakuan uji coba perubahan jalur transportasi.
Melihat kawasan ruas Jalan Siliwangi yang sepi, kata Elit menyebut bahwa ini dianggap sebagai perusak nadi ekonomi pusat kota Kuningan. Saya kira kebijakan perubahan jalur transportasi perkotaan, ini terindikasi sebagai perusak nadi ekonomi pusat kota Kuningan. Pertanyaannya, berapa banyak warga bergantung pendapat sebagai kebutuhan hajat hidup dari titik tersebut? ujarnya.
Diketahui sebelumnya, uji coba perubahan jalur transportasi perkotaan Kuningan yang dilakukan pemerintah Kuningan, menimbulkan keresahan bagi pelaku ekonomi dan pemilik pertokoan setempat.. Sehingga di beberapa sudut bangunan toko terlihat pasangan remaja berduaan dengan waktu lama. Entah apa yang dilakukan mereka saat berduaan, namun kami berharap ini menjadi perhatian serius pemerintah. Terus, belum lagi dengan keamanan dari tiap toko dari incaran maling," katanya.
(Trisno.mgrb)