(P S N) Patrosidaknews. Com
Penambangan pasir dan batu ilegal di lereng gunung Merapi, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, kembali menjadi sorotan setelah terkuaknya praktik penyediaan jasa penyewaan alat berat untuk kegiatan ilegal tersebut.
" Pelaku bisnis yang terlibat dalam rental Excavator untuk penambangan pasir ilegal di wilayah tersebut berhasil meraih keuntungan dalam satu alat berat puluhan juta rupiah dalam sebulan.
" Seorang pemilik alat berat yang disebut dengan inisial YN mengungkapkan bahwa sebelum dilakukan transaksi jual sewa, tidak ada pertanyaan mengenai legalitas kegiatan penambangan pasir yang dilakukan oleh para penyewa. Yang terpenting bagi mereka adalah harga dan sistem pembayaran yang cocok".
YN menambahkan Penyewaan alat berat jenis Excavator untuk kegiatan penambangan pasir ilegal dilakukan dengan sistem sewa bulanan, dengan harga berkisar antara 30-60 juta rupiah per bulan.
" Selain itu, ada bentuk kerjasama pembayaran dalam satuan rit pasir atau batu ilegal, tergantung pada jumlah pasir atau batu yang didapatkan oleh para penambang ilegal", ujarnya.
Tokoh Masyarakat Srumbung MK tidak mau di sebut namanya menjelaskan, Praktik ilegal ini tidak dapat berjalan tanpa adanya penyedia jasa penyewaan alat berat, Praktik jasa itu juga dengan komitmen perjanjian tertulis antara penyedia jasa penyewaan dan pelaku kejahatan tambang pasir ilegal, yang disaksikan oleh beberapa saksi.
MK sangat menyayangkan sekali bahwa tindakan ilegal ini memiliki dampak yang serius bagi lingkungan, seperti deforestasi, pencemaran air, dan ancaman terhadap habitat flora dan fauna. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menghentikan praktik ilegal dan melindungi lingkungan.
Praktik ilegal dalam penyediaan jasa penyewaan alat berat untuk kegiatan penambangan pasir ilegal merupakan contoh nyata dari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tindakan manusia. Penting bagi kita semua untuk bersatu melawan kejahatan lingkungan seperti ini, agar sumber daya alam kita dapat terjaga dengan baik untuk generasi mendatang", pungkasnya.
(Trisno.mgrb)