(P S N) Patrosidaknews. Com
Banyuwangi,- Diketahui bersama Fenomena kasus perundungan (Bullying) masih sering terjadi di berbagai tempat khususnya dilingkungan pendidikan. Situasi ini mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan, termasuk Kepolisian. Maka Polresta Banyuwangi gencarkan memberikan Edukasi dan penyuluhan "Stop Bullying" di gelar Ponpes Al Mubarok. Rabu(19/06/2024).
Kegiatan pembinaan, penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan Bullying oleh Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Nanang Haryono diwakilkan Kabag SDM bersama Tim Konselor Polresta Banyuwangi digelar lantaran belakangan ini di beberapa tempat bahkan sampai viral di media sosial maraknya aksi Bullying yang berujung perundungan sering terjadi di lingkungan sekolah, bahkan ada yang sampai kejiwaannya terganggu dan meninggal dunia.
"Tujuan pembinaan kepada santriwan dan santriwati agar tidak terpengaruh dan melakukan kegiatan yang mengarah ke pelanggaran hukum serta sosialisasi Program Kapolresta Banyuwangi Zero Bullying agar para pelajar fokus belajar dan tenang di sekolah." terang Kabag SDM.
Dengan hal tersebut Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Nanang Haryono diwakilkan Kabag SDM dengan Tim konselor Polresta Banyuwangi didampingi juga Bhabinkamtibmas bersama dengan pengasuh ponpes dan para Ustadz Konselor menyampaikan menyampaikan kepada 100 santriwan santriwati pentingnya memahami apa itu bulying , jenis-jenisnya, serta cara pencegahannya dari sudut pandang psikologis. Ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pencegahan bullying, dan motivasi belajar kepada kepada Santri yang tinggal di ponpes tersebut. “Disini kami memberikan edukasi tentang pencegahan bullyingi kepada para Santri ponpes Al Mubarok ini,” Kata Kabag SDM.
Kabag SDM menekankan pentingnya Edukasi Penyuluhan Stop Bullying oleh Kepolisian ini menekankan agar para pelajar menghentikan segala bentuk penghinaan dan perlakuan buruk yaitu saling mengolok-olok sesama teman atau siswa yang dapat menyinggung dan melukai hati. "Kami berharap orang tua, pengasuh, guru, dan orang-orang terdekat terus mendorong sosialisasi ini agar anak-anak kita dapat tumbuh dalam kedamaian, mampu mencegah dan mendeteksi jenis Bullying yang mungkin terjadi. Mari kita ciptakan generasi yang cerdas untuk masa depan bangsa yang lebih baik," tegasnya.
Pihaknya juga mengingatkan untuk menjauhi tindakan fisik seperti menendang, mencubit, memukul, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Pengasuh Ponpes menyampaikan jika selama ini pihaknya telah melakukan langkah langkah antisipasi dengan cara memberikan pembinaan kepada para guru dan tenaga pendidik jika penyimpangan penyimpangan dalam proses belajar mengajar itu sangatlah dilarang oleh agama.
Dengan demikian, psikoedukasi ini dapat membantu santri membangun perlindungan diri yang lebih baik serta meningkatkan semangat belajar mereka di lingkungan pendidikan dan terus berkomitmen untuk mendukung upaya pencegahan dan perlindungan terhadap Bullying di lingkungan pendidikan.(**)
(Trisno.mgrb)