(PSN)Patrolisidaknewa.com
Jakarta, Kamis (08/08/2024) pagi
Prosesi acara penyerahan surat kepercayaan tersebut dimulai dengan upacara penyambutan kedatangan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) oleh pasukan militer, dan dengan diputarkannya lagu kebangsaan dari masing-masing negara sahabat, sebagai bentuk penghormatan.
Setelah penyambutan di halaman istana merdeka, satu persatu para Duta Besar dipersilahkan masuk kedalam Istana Merdeka, dan mereka menghadap Presiden Joko Widodo. Kepada Presiden, mereka menyerahkan Surat Kepercayaan secara bergiliran.
Setelah menyerahkan surat, mereka semua satu persatu secara bergantian melakukan prosesi foto bersama dengan Presiden, kemudian kembali keluar untuk diberikan penghormatan oleh pasukan militer.
Adapun 10 duta besar negara sahabat yang diterima oleh Presiden Jokowi terbagi menjadi dua, para Dubes yang berkedudukan di dalam negeri, dan yang berkedudukan di luar negeri, yaitu;
Brigadir Jenderal (Purn) Dato Seri Pahlawan Haji Abdul Razak bin Haji Abdul Kadir, Duta Besar LBBP Designate Resident Brunei Darussalam, untuk Republik Indonesia;
Dagmar Gonzales Grau, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Kuba, untuk Republik Indonesia;
Mohamed Trabelsi, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Tunisia, untuk Republik Indonesia;
Sergei G Tolchenov, Duta Besar LBBP Designate Resident Federasi Rusia, untuk Republik Indonesia;
Tanya Dimitrova, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Bulgaria, untuk Republik Indonesia;
Simon Namiss, Duta Besar LBBP Designate Resident Negara Merdeka Papua Nugini, untuk Republik Indonesia;
Kamala Shirin Lakhdhir, Duta Besar LBBP Designate Resident Amerika Serikat, untuk Republik Indonesia;
Darius Gaidys, Duta Besar LBBP Designate Non-Resident Republik Lithuania berkedudukan di Singapura;
Biljana Stefanovska, Duta Besar LBBP Designate Non-Resident Republik Makedonia Utara berkedudukan di Canberra; dan
Marko Ham, Duta Besar LBBP Designate Non-Resident Republik Slovenia berkedudukan di Canberra.
Turut hadir mendampingi Presiden RI Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretariat Kabinet Pramono Anung.